eehhhh......
da yg baru nehhh..!!!!!
lagu ciptaan pribumi dari kota Baubau....
judul nya, Pantai^Kamali...
mau tw critanya Q dpt ni lagu???
wkt Q masih SMA kmaren, kn da praktek kesenian tuuhhh
jdi kta dsuruh buat lagu ciptaan sndiri sma bu guru
nahhh, awal nya dri sni nihh.
bengang bengong mau kmana ehhh, da tmen Q (Rian Dwi Hapsari) yg pengen dicariin kunci lagunya make gitarr.
dia jga bru minta lagu ni dari tmen nya make HP Recording manual.
nahh, kbetulan Q lgi pegang gtar saat tu, langsung ja q carii...
do re mi... ehhh, dpt jga.
kuncinya cuman diulang" doank.
gtu ja critanya... singkt knnn,,,
hehehe...
gpp, yg mau download, silahkn, yg mau koment jga yo wesss.
URL Download:
http://www.mediafire.com/file/ccwyq3x6jjteaqx/Pantai^Kamali.amr
Cari Blog Ini
Minggu, 22 Januari 2012
Raja Ampat Pusat Segitiga Karang
Kepulauan Raja Ampat
Pusat Segitiga Karang
Pusat Segitiga Karang
Kepulauan Raja Ampat yang terletak di
bagian barat-laut Propinsi Papua memiliki luas areal daratan dan laut sekitar
9,8 juta hektar. Melihat posisinya di kawasan segitiga terumbu karang, yang tepat
pada pusat keragaman terumbu karang dunia, maka laut di Kepulauan Raja Ampat
diindikasikan sebagai kawasan yang paling kaya keragaman hayatinya di dunia.
Kumpulan terumbu karang yang luas dan kaya ini membuktikkan bahwa terumbu karang di kepulauan ini mampu bertahan terhadap ancaman-ancaman seperti pemutihan karang dan penyakit, dua jenis ancaman yang kini sangat membahayakan kelangsungan hidup terumbu karang di seluruh dunia. Kuatnya arus samudra di Raja Ampat memegang peran penting dalam menyebarkan larva karang dan ikan melewati samudra Hindia dan Pasifik ke ekosistem karang lainnya. Kemampuan tersebut didukung oleh keragaman dan tingkat ketahanannya menjadikan kawasan ini prioritas utama untuk dilindungi. Kepulauan Raja Ampat adalah bagian dari wilayah yang dikenal sebagai Kawasan Bentang Laut Kepala Burung, yang didalamnya termasuk teluk Cendrawasih, Taman Laut Nasional terbesar di Indonesia, dan Jamursba Medi, yang menjadi lokasi sangat penting di dunia bagi perkembang-biakan Penyu Laut.
Penelitian
Membuktikan Keragaman Hayati Tertinggi di Dunia
Pada tahun 2002, The Nature
Conservancy (TNC) dan para mitra lainnya mengadakan suatu penelitian ilmiah
untuk memperoleh data dan informasi tentang ekosistem laut, daerah bakau dan
hutan Kepulauan Raja Ampat. Survei ini menunjukkan bahwa terdapat sejumlah 537
jenis karang, yang sungguh menakjubkan karena mewakili sekitar 75% jenis karang
yang ada di dunia. Ditemukan pula 828 jenis ikan dan diperkirakan jumlah
keseluruhan jenis ikan di daerah ini 1.074. Di darat, penelitian ini menemukan
berbagai tumbuhan hutan, tumbuhan endemik dan jarang, tumbuhan di batuan kapur
serta pantai peneluran ribuan penyu. Kegiatan manusia di kepulauan ini belum
memperlihatkan dampak negatif yang berarti dibandingkan dengan kawasan terumbu
karang di tempat lainnya di Indonesia, namun ancaman-ancaman karena
praktek-praktek yang tidak ramah lingkungan seperti penggunaan bom, racun
(sianida), pengambilan telur penyu dan penebangan hutan yang tidak memperhatikan
aspek-aspek kelestarian diperkirakan akan mengganggu keutuhan ekosistem yang
ada.
Untuk menjawab berbagai
tantangan melalui Konservasi dengan Kemitraan, The Nature Conservancy bekerja
sama erat dengan pemerintah, masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, serta
sektor swasta dengan: 1) berkontribusi dengan secara bersama membangun rencana
aksi yang komprehensif bagi perlindungan hutan dan terumbu karang Raja Ampat;
2) membantu memasukkan manajemen kawasan perlindungan laut ke dalam kebijakan
dan perencanaan kabupaten untuk jangka panjang; dan 3) mendukung pembentukan
jejaring kawasan perlindungan laut di Raja Ampat untuk melestarikan
keanekaragaman hayati serta untuk kesinambungan sumber daya ekosistem.
Mendukung
Kebijakan untuk Manajemen Penggunaan Sumber Daya yang Berkelanjutan
Pemerintah Kabupaten Raja Ampat
membentuk enam Kawasan Perlindungan Laut (KPL) pada Desember 2006, yang membuat
Raja Ampat menjadi kabupaten pertana di Indonesia yang mendeklarasikan sebuah
jejaring Kawasan Perlindungan Laut. The Nature Conservancy dan Conservation
International (CI) saat ini berkolaborasi untuk mendukung pemerintah dalam
perencanaan dan manajemen jejaring Kawasan Perlindungan Laut dengan menyediakan
bantuan teknis, pendidikan, dan saran serta masukan pakar-pakar internasional.
Melalui survei dan monitoring kesehatan terumbu karang, populasi ikan serta
pola penggunaan sumber daya, TNC menyediakan masukan teknis menuju perancangan
sebuah sistem zonasi dan rencana manajemen untuk Kawasan Perlindungan Laut
Pulau Kofiau dan Kawasan Perlindungan Laut Misool Tenggara. Hal tersebut
bertujuan membuat masyarakat sekitar kawasan perlindungan laut bisa mengambil
manfaat dari sumber daya kelautan mereka sambil pada saat yang bersamaan berupaya
memastikan persediaan ikan tetap terlindungi di wilayah-wilayah
larang-tangkap.
Pemerintah Kabupaten Raja Ampat juga
telah mengeluarkan keputusan untuk sistem patroli dan pengawasan bersama yang
melibatkan berbagai sektor pemerintahan, penegak hukum dan tentunya masyarakat.
The Nature Conservancy mendukung inisiatif ini dengan menyediakan kapal yang
berfungsi sebagai Stasiun Pengawasan Terapung untuk Kofiau dan Misool agar
wilayah tersebut bisa dilindungi dari kegiatan perikanan ilegal seperti
penangkapan ikan yang merusak dan pengambilan telur penyu laut. The Nature
Conservancy dan mitra-mitranya juga bekerja sama erat dengan Kantor Perikanan
dan Pariwisata, serta berbagai wakil dari industri turisme penyelamat, LSM
lokal dan masyarakat setempat untuk memperkenalkan sistem tiket masuk ke
kepulauan Raja Ampat. Dana yang diperoleh dari tiket masuk turis-turis tersebut
kemudian ditanamkan ke bidang pembangunan sektor turisme, pengembangan
konservasi, serta berbagai program kesehatan masyarakat Raja Ampat.
Menjangkau
Masyarakat, Mengambil Langkah Nyata Untuk Konservasi
Untuk mendorong partisipasi masyarakat
dalam berbagai inisiatif konservasi, The Nature Conservancy menggelar berbagai
kegiatan termasuk Pride Campaign yang bekerja sama dengan RARE. Kampanye
tersebut telah meningkatkan kesadaran konservasi diantara masyarakat setempat
melalui serangkaian program pendidikan khusus bagi setiap lokasi yang diberikan
kepada masyarakat melalui radio, pertunjukan boneka, informasi melalui pamflet,
serta berbagai pertemuan masyarakat. Survei pasca kampanye menunjukkan hasil
yang menjanjikan; di Kofiau dan Misool Tenggara, terjadi peningkatan persentase
signifikan dari masyarakat setempat yang mengerti kaitan antara terumbu karang
yang sehat dengan peningkatan jumlah tangkapan ikan. Masyarakat lokal di Kofiau
dan Misool juga telahmembentuk sepuluh kawasan perlindungan laut tingkat desa.
Masyarakat juga membangkitkan kembali pelaksanaan Sasi, - sebuah budaya
turun temurun untuk menutup wilayah laut dalam jangka waktu tertentu untuk
memberi kesempatan bagi beberapa spesies khusus agar bisa berkembang biak. The
Nature Conservancy bekerja sama dengan LMMA Indonesia (Locally Managed Marine
Area Network) dalam mendukung pemerintah Indonesia membangun kurikulum lokal
bagi tingkat sekolah dasar yang memasukkan topik dan materi pendidikan
konservasi kelautan ke dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam.
Conservation
International dan The Nature Conservancy juga menggelar program pendidikan konservasi
kelautan Berlayar Sambil Belajar menggunakan kapal sepanjang 32
meter bernama KM Kalabia. Kapal ini berlayar mengarungi kepulauan Raja
Ampat, memberi pendidikan konservasi kelautan bagi lebih dari 88 sekolah di
kabupaten tersebut. Program pendidikan interaktif ini memberikan pendidikan
melalui pemberian pengalaman, khususnya kepada murid-murid sekolah dasar.
Modul-modul pendidikan yang tersedia termasuk "kunjungan lapangan"
ke kawasan hutan bakau, menyelam skuba untuk memberi pengalaman langsung tentang
terumbu karang dan dataran rumput laut tempat penyu laut dan dugong mencari
makan, serta berbagai permainan yang mendidik seperti "Detektif
Ekosistem" dan "Tantangan Teteruga". Teteruga adalah bahasa
setempat dari Penyu Laut.
Tujuan akhir kehadiran TNC di Raja Ampat adalah melindungi kekayaan terumbu
karang Kepulauan Raja Ampat yang sekaligus diharapkan akan menjamin kehidupan
masyarakat lokal.
Langganan:
Postingan (Atom)