Cari Blog Ini

Jumat, 23 Maret 2012

Bone Malei (Pasir Merah), Cerita Rakyat Wolio Kota Bau-Bau 14 03 2011

“BONE MALEI”, salah satu cerita tentang kejadian masa lalu di tanah Wolio kota Bau-Bau,,berikut ceritanya,,

Bahasa Wolio,,,

Saangu wakutu tana wolio siy ‘apanntangia Raja Mulae zamani yincia sumai yi Bone Tobungku yi Kaponturi dhangia te kaheru. Baana kaheru yinca sumako , La Bolontio. Roonamo mia yincia sumaysaompole mea matana. Tapanamo kasegana te amalanga yincana. Bhari-bharia mia yindamo te matarana. Araatana posa rampasimea yincia. Ane yinda aalea adhaki-dhakia.

Saopea-saopea kaheru yincia sumay akawamo yi kamali lelena. Raja mulae arangomo. Laosaka ‘apadhangia kambotu. Yincema- yincema momembalina  ‘apekamate La Bolontio. Bhea dhawua ponambo, eapakawia te ‘anana Wa Tampaydongi. Sarona yi kamali Bhoroko Malanga.

Lele yincia sumay ‘atoresamo sabhawaangia siy. Yapayaka mia momasegana posalingkamo yi Bone Tobungku. Murhum, samia alingkamo dhuka. Kooniwae Murhum wakutuu yincia sumay asawi koli-koli. Sadhompana koli-kolina Murhum asapomo. Sasampona Murhum ‘apara make-makempamo aporope yi La Bolontio. Tula-tulana kooniu La Bolontio ‘alingkaysimo dhuka Murhum. Samakasuna La Bolontio Murhum ‘aontomo. Oaena apapesuamea yinuncana bhone.Kasiympo apapenea asepaakamo La Bolontio. Wakutu yincia yitu matana La Bolontio abukeakamo bone, te aseserakamo yindamo apokamaata. Murhum ‘abindumo ewangana kaatobokiaka La Bolontio maka yinda katea. Madey-dey Murhum ‘aagoy ewangana La Bolontio kasiympo atobokia La Bolontio, lausaka amate. Sakamatana yincia yitu sabhangkana Murhum aosemo sabhangkana La Bolontio. Kaapoewangi sagaa amate, sagaa atorako ,sagaa dhuka apalay.

Satoba tane La Bolontio ‘atarimea ‘obhorokona kasiympo baana adawuakea miana siompu ambuliakea madhey yi kamali te pakawa yi raja,te apatium baakea matana La Bolontio mako yi raja Mulae mamudhaakana akamatea saompole matana. Padha yincia sumay Murhum adhodhomo kaumaneana La Bolontio sumay.

Kawa sapadhana yincia sumay Murhum atopakawimo te bhoroko Malanga. Bhana La Bolontio atomaniuakamo, te miana Siompu ambuliakamea yi siompu kaatodhika-dhika, yi nuncana lia yi bahawona bhatu yi lontoy.

Kasiympo rampana kabharina momatena yi Bhone Tobungku obhona wakutu yincia yitu posa maleiaka raa. Siytumo sababuna bona tobungku yi kapuntori atosarongimo “BONE MALEI”.
TANGKANAPO

Bahasa Indonesia….
Suatu saat buton diperintah oleh seorang raja yakni Raja Mulae. Pada zaman itu di Bone Tobungku Kapuntori ada huru-hara yang di pimpin oleh La Bolontio. Rakyat yang tinggal di Bone Tobungku sangat takut dengan La Bolontio karena dia hanya memiliki satu mata saja. Ia kejam dan tinggi hati, semua orang merasa tidak tenteram. Harta bendanya dirampas, diambil atau dirusakkan.
Beberapa saat kemudian huru-hara tersebut sampailah beritanya di Istana dan telah diketahui olah raja. Setelah itu raja mengadakan keputusan, siapa-siapa yang dapat membunuh La Bolontio, akan diberi hadiah, dikawinkan dengan putrinya yang bernama Wa Tanpaydongi. Namanya diIstana di kenal dengan Boroko Malanga.

Beritanya tersebut menyebarkan di seluruh kerajaan. Para satria yang berani semua menuju Bone To bungku. Murhum pun ikut mengadu untung. Menurut berita Murhum saat ini naik sampan menuju Bone Tobungku. Setelah tiba, Murhum naik ke darat. Setelah menginjakkan kaki di pantai , ia berpura-pura pincang berjalan menuju La Bolontio. Menurut Cerita, La Bolontio berjalan pula menuju Murhum. Setelah La Bolontio mendekat,Murhum memasukkan kakinya kedalam pasir, dan secara tiba-tiba disentakkan kearah mata La Bolontio, sehingga penuh dengan pasir. Akhirnya ia terhuyung-huyung karena matanya sudah buta akibat dikena pasir. Murhum menghunus kerisnya lalu menikam La Bolontio,tetapi tidak mampan. Melihat itu Murhum merampas keria La Bolontio kemudian ditikamkan pada La Bolontio denagn kerisnya sendiri. Saat itu La Bolontio terbanting lalu meninggal dunia. Melihat itu kawan-kawan Murhum lalu mengejar pasukan La Bolontio untuk berkelahi, sebagian meninggal ,sebagian ditawan dan sebagian lagi melarikan diri. Saat itu juga Murhum memenggal leher La Bolontio dan kepalanya dibawa segera pada raja  supaya raja yakin bahwa La Bolontio yang bermata satutelah dikalahkan.

Sesudah itu Murhum memotong pula alat fital dari La Bolontio untuk di persembahkan kepada Raja Mulae sebagai bukti bahwa yang membunuh La Bolontio adalah Murhum.
Kemudian dari pada itu Murhum telah diakui Raja Mulae dan langsung dikawinkan dengan Boroko Malanga. Akhirnya kepala La Bolontio diserahkan kepada orang siompu untuk disimpan dalam gua yang berada diatas batu di Lontoi. Saat pertempuran di Bone Tobungku sangat banyak pasukan La Bolontio yang terbunuh sehingga pasir menjadi berwarna merah karena darah. Itulah sebabnya Bone Tobungku di gelar dengan nama “Bone Malei”.

Sekian,,semoga bermanfaat,,

RAHASIA BUTON PERJANJIAN RAHASIA INTERNASIONAL DiATAS KAPAL BELANDA KAREL DORMAN TAHUN 1948 ANTARA UTUSAN RATU BELANDA WELHELMINA, UTUSAN SOEKARNO DAN SULTAN BUTON

Kisah ini (folklour) merupakan cerita yang beredar dikalangan tertentu masyarakat Buton dan penulis dapatkan dari DR (HC) La Ode Unga Wathullah, seorang penganut Tassauf, Pengkaji Filsafat dan Budaya Buton pada tahun 1976 lalu di Makassar. Cerita ini muncul ketika kami sedang menonton acara Televisi Republik Indonesia yakni masuknya bantuan Belanda ke Indonesia melalui organisasi IGGI. Dia mengatakan bahwa pada tahun 1948 diperairan pulau Buton telah dilakukan perjanjian rahasia internasional di atas Kapal Karel Dorman antara utusan khusus Ratu Belanda Welhelmina dengan utusan khusus Presiden Soekarno dan Sultan Buton Falihi atau Oputa Yii ba'dhia. Khusus utusan khusus Presiden Soekarno adalah seorang jenderal bisu. Dikatakan bisu karena selama turun dari Kapal Belanda Karel Dorman di Bau-Bau menemui Sultan Buton Falihi di Istana Kesultanan Buton, dia sama sekali tidak mau buka suara, namun hanya memberikan senyuman dan sekali-sekali muka memandangi ke atas dan kebawah. Kisah perjanjian rahasia ini hingga saat ini belum dipublikasikan dan hanya diketahui oleh kalangan tertentu para petinggi dan kerabat dekat kesultanan Buton. Dia mengatakan bahwa utusan Presiden Soekarno tersebut adalah orang Buton yang tinggal di jakarta dari kesatuan TNI yang sampai sekarang tidak jelas namanya, demikian pula utusan khusus Ratu Wilhelmina juga sampai saat ini belum jelas namanya.
Ketika menjelang akhir kekuasaan Ratu Belanda Welhelmina tanggal 4 September 1948, sebelum dia menyerahkan pucuk kekuasaannya kepada anak tunggalnya yang bernama Putri Juliana, dia mengingat kembali akan janjinya kepada leluhurnya di Buton. Disaat-saat perang berkecamuk antara tentara Belanda dan para pejuang kemerdekaan di pulau Jawa, maka Ratu Welhelmina memerintahkan orang kepercayaannya untuk segera diusahakan melakukan perjanjian dengan Presiden Soekarno dan Sultan Buton Falihi yang berlangsung secara rahasia di atas kapal Karel Dorman, dimana Soekarno menunjuk seorang jenderal bisu untuk mewakilinya.
Adapun isi perjanjian rahasia yang berlangsung di atas kapal Karel Dorman tahun 1948 meliputi :

  1. Pengakuan kedaulatan Negara Republik Indonesia oleh Pemerintahan Kerajaan Belanda. Simbol janji berupa : pengakuan harus dilakukan di Belanda antara utusan Presiden Soekarno dan utusan kerajaan Belanda.
  2. Pengakuan kedaulatan irian Barat sebagai daerah kekuasaan Pemerintah Republik Indonesia. Simbol janji, berupa : sepasang kambing warna putih laki-laki dan perempuan.
  3. Pengakuan akan membangun negeri Buton menjadi suatu negeri yang penuh cahaya (negeri makmur dan sentosa). Simbol janji, berupa : tiga buah alat janji (dalam tulisan ini tidak disebutkan)
Sebagai bukti atas telah diadakannya perjanjian rahasia di atas kapal Karel Dorman tersebut, setelah Sultan Falihi turun ke darat dan kembali ke Keraton Buton, dia ditemani seorang Belanda dengan membawa Lantera berupa lampu gantung dengan jumlah lampu 12 mata dan setibanya di Keraton Buton Lantera tersebut langsung digantung di dalam Mesjid Keraton Buton tepat di flapon tengah-tengah mesjid tersebut yang disaksikan oleh Sultan Buton Falihi dan para petinggi Istana Kesultanan Buton sebagai pertanda simbolik lambang pesan bahwa Belanda mempunyai utang dengan negeri Buton yang suatu saat nanti akan dibayarnya dengan membangun negeri Buton penuh kemegahan (negeri penuh cahaya).
Setahun kemudian sesudah dilakukan ketiga perjanjian ini, satu diantaranya telah dipenuhi oleh Belanda, yakni pengakuan kedaulatan negara Indonesia melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) yang berlangsung di Den Haag negeri Belanda pada tanggal 23 Agustus 1949 s/d 2 November 1949. Dalam KMB tersebut kecuali penyerahan Irian Barat belum diberikan kepada Indonesia masih menjadi wilayah dibawah kekuasaan Hindia Belanda karena sesuatu pertimbangan politik sampai situasi dan kondisi memungkinkan barulah diberikan kepada Indonesia. Sedangkan pembangunan negeri Buton yang akan dilakukan oleh Belanda sebagai "negeri penuh cahaya" masih menunggu masa yang ditentukan.
   
        La Ode Unga Wathullah meninggal dunia pada tanggal 24 Juli 2006 di Jakarta dalam usia 90 tahun, satu lagi putra asli negeri Buton terbaik yang selama hidupnya bergelut sebagai pencinta Filsafat dan Budaya Buton meninggalkan kita semua. Semoga amal baktinya diterima disisi Allah Subhana Wata'ala, amin.

Hasil Konferensi Meja Bundar
Adapun hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dilaksanakan di Den Haag Belanda pada tanggal 23 Agustus 1949 s/d 2 November 1949 secara lengkap sebagai berikut :
  1. Seterima kedaulatan dari pemerintah kolonial Belanda kepada Republik Indonesia Serikat, kecuali Papua Barat. Indonesia ingin agar semua bekas daerah Hindia Belanda menjadi daerah Indonesia, sedangkan Belanda ingin menjadikan Papua Barat negara terpisah karena perbedaan ethnis. Konferensi ditutup tanpa keputusan mengenai hal ini. Oleh karena itu, pasal 2 menyebutkan bahwa Papua Barat bukan bagian dari serah terima ini, bahwa masalah ini akan diselesaikan dalam waktu satu tahun.
  2. Dibentuknya sebuah persekutuan Belanda-Indonesia, dengan Monarch Belanda sebagai Kepala Negara.
  3. Pengambil alihan hutang Hindia Belanda oleh Republik Indonesia Serikat sebesar 4,3 milyar gulden.
Substansi Penahanan Irian Barat (Papua Barat) dalam KMB...
Bila kita mau mengamati lebih jauh substansial politik dibalik mengapa Irian Barat ketika pelaksanaan KMB belum juga serta merta diserahkan oleh Belanda ke dalam daerah kekuasaan Indonesia, karena pada dasarnya Belanda sebetulnya bermaksud baik kepada Indonesia supaya disuatu saat yang tepat Irian Barat betul-betul masuk dalam kekuasaan Indonesia tanpa ada halangan satupun dari pihak-pihak lain. Perlu diketahui bahwa New Guinea atau Irian Timur jauh jauh hari sebelum pelaksanaan KMB di Den Haag Belanda sudah menjadi wilayah koloni Australia yang sudah sejak lama menginginkan Irian Barat masuk dalam wilayah kolono kekuasaannya. Pada konteksi demikian, Indonesia sangat beresiko bila masalah memperebutkan dan/atau mempertahankan kedaulatan Irian Barat ini dari kepentingan Australia seandainya saat itu juga Belanda menyerahkan kedaulatan Irian Barat kepangkuan Negara Indonesia. Mengapa demikian, karena angkatan perang Australia ketika itu cukup kuat karena mereka dibantu oleh sekutunya Amerika Serikat dan Inggeris yang juga punya minat untuk menguasai Indonesia.
Niat imperialisme Amerika Serikat kepada Indonesia untuk mendapatkan kontrol mutlak atas kekayaan alam dan sumber-sumber strategis yang dimiliki oleh seluruh wilayah kepulauan di Indonesia sudah diperlihatkan sejak memauki awal abad IX lalu.

Kondisi strategis Indonesia di saat itu telah Amerika Serikat perhitungkan sebagai Negara terkaya nomor lima terbesar di Dunia dibidang sumber-sumber daya alam. Selain sebagai produsen minyak yang nomor lima terbesar, Indonesia juga mempunyai cadangan-cadangan sumber daya alam berupa : timah, galena, bauksit, emas, perak, mangan, berlian, fosfat, nikel, tembaga, besi dan dibidang botani berupa : karet, kopi, minyak kelapa sawit, tembakau, gula, kelapa, rempah-rempah, kayu, kina yang memiliki potensi yang sangat besar.
Pada tahun 1939 yang pada waktu itu pemerinatah Belanda di Indonesia masih dipanggil West Indies Belanda, telah memasok lebih dari separoh dari total komsumsi bahan mentah yang penting bagi Amerika Serikat. Oleh karena itu Amerika Serikat sangat hati-hati dalam melakukan peranannya di kawasan Asia Tenggara agar tidak sampai mengganggu hegemoni politiknya terhadap Indonesia.
Dengan kondisi demikian itu, Hindia Belanda sangat tahu keadaan ini, sehingga setelah Kemedekaan Bangsa Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, Belanda tetap membuat strategi bagi kelanggengan kekuasaannya di Indonesia melalui politik pecah belah dengan maksud agar tidak memberi peluang bagi masuknya Amerika Serikat dan sekutunya untuk menguasai seluruh potensi sumber daya alam yang terdapat di seluruh kawasan wilayah Indonesia sampai Belanda memperkirakan Indonesia telah mempunyai suatu kekuatan ekonomi, politik, pemerintahan dan pertahanan agar mampu mempertahankan diri sendiri dari serangan Amerika Serikat dan sekutunya dalam rangka mempertahankan kedaulatan negara Indonesia.

Upaya Perebutan Irian Barat oleh Tentara Indonesia...
Setelah Bung Karno melaksanakan Dekrit 5 Juli 1959 kemudian dilanjutkan dengan Manifesto Politik Republik Indonesia 17 Agustus 1959 tentang Penemuan Kembali Revolusi Indonesia.
Dengan memperhitungkan kekuatan-kekuatan Revolusi dan Jiwa semangat rakyat berupa :

  • Pertama. UUD-1945 dan jiwa Revolusi 1945
  • Kedua. Hasil dari pada segala pikiran dan keringat rakyat sejak tahun 1945 hingga sekarang,
  • Ketiga. Makin bertumbunya kekuatan ekonomi yang menjadi milik nasional yang sudah melputi 70% dari seluruh kekuatan ekonomi yang berada di Indonesia,
  • Keempat. Angkatan perang yang makin lama semakin kuta dan administrasi pemerintahan semakin lama semakin baik,
  • Kelima. wilalay kesatuan Republik Indonesia yang kompak unitaristis dan amat luas dan yang letaknya amat strategis dalam politik dan ekonomi dunia serta jumlah rakyat sudah mencapai 88 juta orang.
  • Keenam. Kepercayaan dan keuletan bangsa sendiri yang sudah dibuktikan di zaman yang lampau.
  • Ketujuh. Kekayaan alam, kekayaan di atas dan kekayaan di dalam bumi tak ada bandingnya di seluruh dunia ini dan tak ada tandingnya didelapan penjuru angin.
Berdasarkan ketujuh kekuatan revolusi Indonesia itu disusunlah rencana untuk melawan Imperialisme Belanda di Irian Barat (Papua Barat). Dalam Manifesto Politik jelas dikatakan ; bahwa kita melawan imperialisme Belanda karena imperialisme ini menjajah Irian Barat. Jelas juga dikatakan bahwa pengambilalihan perusahaan-perusahaan Belanda dalam rangka perjuangan pembebasan Irian Barat adalah suatu langkah strategis yang amat penting sekali. Tetapi belum semua modal Belanda diambil alih, belum semua perusahaan milik Belanda dinasionalisir, padahal sikap Belanda untuk Irian Barat tetap membandel. Jika mereka dalam persoalan klaim nasional kita, tetap berkepala batu, maka semua modal Belanda, termasuk yang berada di perusahaan-perusahaan campuran akan habis tamat riwayatnya sama sekali di "bumi Indonesia".
Bersamaan dengan semangat penemuan kembali Revolusi Indonesia, mulai tanggal 19 Desember 1961 bertempat di Jogyakarta, Presiden Soekarno mengeluarkan suatu komando yang dikenal dengan nama Tri Komando Rakyat (TRIKORA), dengan tuntutan sebagai berikut :
  1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua Belanda Kolonial,
  2. Kibarkan bendera Sang Merah Putih di Irian Barat tanah air Indonesia,
  3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum dalam rangka memprtahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.
Sebagai langkah awal, tanggal 2 Januari 1962 dibentuklah Komando Operasi Mandala yang bertugas sebagai perencanaan operasi militer ke Irian Barat, dan pada tahun 1963 Irian Barat dikuasai oleh Indonesia. Dalam konteks pengarahan kekuatan militer melalui komando TRIKORA yang dikumandangkan tahun 1963 inilah membuat ambigius rencana imperialisme Amerika Serikat dan sekutunya ke Indonesia semakin melorot dan sudah tidak berani lagi.

Alat janji di Bawah ke Irian Barat...
Pada fase infiltrasi akhir tahun 1962, Presiden Soekarno memanggil seorang putra asli Buton dari asal desa Liya kepulauan Wang-Wangi yang terletak dibagian timur pulau Buton. Dia bernama La Ode Madhimuru yang diperintahkan oleh Soekarno untuk segera membawa alat janji Belanda, sesuai dengan kesepakatan pada butir dua perjanjian rahasia di atas Kapal Karel Dorman tahun 1948 tersebut, yaitu berupa 1 ekor kambing laki-laki warna putih dan 1 ekor kambing perempuan warna putih.  kedua kambing inilah yang diperintahkan oleh Presiden Soekarno kepada La Ode Madhimuru untuk segera membwanya dari jakarta menuju maluku. Dengan menumpang kapal perang, La Ode Madhimuru membawa kedua ekor kambing tersebut dan setibanya di Maluku, dia turun dikawasan pulau Aru perbatasan Irian Barat. Dari kepualaun inilah La Ode Madhimuru serta dibantu oleh masyarakat lokal dengan menggunakan keahliannya dia bisa menghilang secara ghaib dan kebal tidak bisa dimakan senjata api, dia membawa dua ekor kambing putih tersebut masuk ke wilayah Irian Barat tanpa bisa diteteksi oleh radar atau intelijen Belanda dan langsung menyusup kedalam kantor pembesar Belanda (controler). Tepat pada fase serangan terbuka awal tahun 1963, La Ode madhimuru melepas sepasang kambing putih laki-laki dan perempuan di depan kantor pembesar Belanda (controler) di Irian Barat dan seketika depan kantor mulai ribut menyaksikan dua ekor kambing tersebut lalu pembesar Belanda (controler) keluar melihat langsung sepasang kambing putih tersebut dan alangkah terkejutnya sang pembesar itu. Sang pembesar Belanda itu telah melihat alat janji yang telah disepakati di atas kapal Karel Dorman dan langsung memanggil semua penasehatnya dan mengatakan :

..."Tammatlah sudah kekuasaan kita..., janji kita sudah ditagih oleh Buton..., kita sudah harus melepaskan Irian Barat kepangkuan Bangsa Indonesia..."
 
Akhirnya pembesar Belanda tersebut memerintahkan kepada semua angkatan perangnya untuk tidak lagi membuat perlawanan kepada serangan tentara Indonesia di Irian Barat dan mulai saat itu mempersiapkan penarikan pasukan angkatan perang mereka untuk secara bertahap kembali ke Belanda. 

Demikianlah cerita ini dikisahkan langsung oleh La Ode Madhimuru kepada penulis blog ini di rumahnya ketika penulis berkunjung di Bandung pada tahun 1987 lalu dalam rangka sesuatu urusan penulis untuk integrasi di Institut Tekhnologi Bandung. La Ode Madhimuru, memiliki 3 orang istri dan terakhir bekerja sebagai kepala sekurity pada kantor cabang Bank Indonesia Bandung dan telah meninggal dunia pada tahun 1993 dalam usia 83 tahun. satu lagi putra asli daerah Buton kesayangan Soekarno meninggalkan kita semua, semoga semua amal kebaikannya dalam mengorbankan diri untuk mendapatkan Irian Barat masuk dalam kesatuan negara Republik Indonesia senantiasa mendapat rodho dari sang pencipta, amin.

Buton Negeri Penuh Cahaya...
Tinggal satu perjanjian lagi yang ditunggu-tunggu dan dinantikan oleh segenap para tetua, para sara, para sesepuh, keturunan, pewaris masyarakat negeri Buton yang mengetahui kisah rahasia ini, yakni berupa janji Belanda untuk memakmurkan Buton (wolio) menjadi sebuah negeri penuh cahaya. Bisa kita bayangkan..., negeri macam apa nantinya Buton ini bila janji Belanda ini sustu saat nanti dapat dipenuhinya; bisa dibilang mungkin negeri Buton merupakan negeri paling makmur di kawasan Asia bahkan dunia sekalipun. Kata leluhur.., hitung-hitung harta pulau Buton masih jauh lebih banyak dari pada Brunai Darussalam. 

Dalam bahasa Buton (bahasa Liya) disebutkan : Tesara nuwolio kumonta janji uwalanda ;..."mbeae amosio adosa uwalanda kua sara wolio hitu tapi aharta usiwulukano ara aka nobangune atogo nu wolio (butuni) no dhumari uwana umanusia ucahaya". (artinya : tidak akan habis utang Belanda kepada negeri Buton sebanyak tujuh lapis keturunannya jika mereka belum membangun negeri Wolio (Buton) menjadi negeri makmur sentosa atau negeri penuh cahaya).

Dari mana Belanda mendapatkan sumber dana untuk membiayai negeri Buton?. Tentu tak lain adalah dari sumber daya alam yang dimiliki oleh pulau Buton itu sendiri. Pada tahun 1768 telah dilakukan pengukuran geologi potensi sumber daya mineral pulau Buton oleh ahli dari Belanda dimana hasil pemetaan pengukuran ini ada tersimpan di Leiden Belanda. Semua harta yang terpendam didalam tanah pulau Buton sesuai dengan kesepakatan masa lampau hanya dapat digarap oleh Belanda dan Cina Tibet pada orang-orang tertentu yang memiliki simbol kode yang dapat dilihat langsung pada pelipisnya.

Oleh karena itu, sudah tibalah saat yang dinanti-nantikan itu, dengan waktu tidak begitu lama lagi Insya Allah, atas izin dan ridho tuhan yang mana esa, sang hieng widi, batara guru, janji Belanda ini akan segera terwujud, dengan melalui tanda-tanda alam secara simbolik berupa :"matahari bersinar warna hijau". 

 Sudah saatnya para pemuka adat Buton untuk merapatkan barisan..., perkuat sistem adatmu..., tegakkan sistem saramu..., tegakkan kembali adat Butuni mautil jam'ah!. Mulailah persiapkan alat-alat janji yang ketiga itu, sebab mungkin tidak lama lagi meraka Belanda datang beserta bangsa-bangsa lain membawa amanah janji yang diiringi oleh 12 bendera bangsa-bangsa di dunia sesuai dengan jumlah mata lampu pada Lantera yang tergantung dalam flapond tengah-tengah mesjid Keraton Buton yang bisa kita jumpai saat ini, dengan syarat harus sara wolio mampu memperlihatkan simbolisasi 3 buah janji yang sudah disepakati di atas kapal Karel Dorman tersebut. Oleh karena itu pada akhirnya saat ini seluruh kekuatan masyarakat Buton harus segera mendesak pemerintah daerah untuk segera bentuk Lembaga Adat Buton beserta intrumennya serta segera bentuk kembali susunan Sa'ra sehingga buton bisa kembali bangkit dengan budayanya. Bila perlu sinyal-sinyal ini pemerintah daerah segera bergaining untuk mengusulkan ke pemerintah pusat agar wilayah Keraton Wolia dan sekitarnya dijadikan Daerah Khusus Istimewa, kertan hanya dengan demikian kita memiliki legitimasi untuk menopang eksistensi Lembaga Adat dan sistem Sarana Wolio. Dalam kaitan ini mengingat konstelasi kejayaan kebutonan hingga saat ini belum ada satupun pemimpin (para Bupati, para Wali Kota) yang mampu mengangkat hal itu, maka sudah saatnya dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Buton masa bakti 2011-2016, pilihlah pemimpin yang memiliki potensi yang bisa merubah wajah Buton kembali jaya sesuai zamannya.

Pada akhirnya akan timbul pertanyaan : ..."Benarkah semua kisah ini?. ...Benarkah bahwa pada tahun 1948 pernah dilakukan perjanjian rahasia di atas Kapal Karel Dorman antara Sultan Buton, Utusan Presiden Soekarno dan Utusan Ratu Wilhelmina?. ..."Benarkah bahwa masuknya Belanda aabad XVI di Indonesia atas permintaan Sultan Buton atas pemerintahan Kerajaan Belanda, dengan mempertimbangkan bahwa para kerajaan besar yang terdapat di pulau Jawa seperti : Majapahit, Air Langga, Singosari, Mataram dlsb tidak mampu merpersatukan wilayah nusantara dari sabang sampai marauke secara utuh?. ..."Benarkah Soekarno itu masih berdarah Buton, sehingga dia selalu ada ikatan emosional dengan Sultan Buton?. 

Olehnya itu untuk menguak fakta-fakta akurat dibalik makna substansi kisah ini, masih diperlukan penelitian lebih lanjut secara mendalam yang dilakukan oleh para ahli antropologi budaya, para arkiologis, para sejarawan dan para sosiologi kontemporer.  Hasil penelitian diharapkan dapat mengungkapkan tabir kisah ini, sehingga masyarakat Indonesia dan masyarakat Internasional dapat mengetahui kebesaran pulau Buton pada zamannya.

Da Vinci Code: Antara Fakta dan Fiksi

Akhir2 ini,sudah banyak gereja mengadakan seminar tentang Da Vinci Code. Banyak orang Kristen bingung. Apa benar, Yesus menikah dengan Maria Magdalen? Apa benar, Maria pergi ke Perancis lalu beranak cucu di sana, dan keturunannya sekarang masih ada? Apa benar skandal ini ditutup-tutupi oleh gereja ribuan tahun lamanya? Kebingungan ini muncul, karena Dan Brown, pengarang Da Vinci Code,  meng-klaim bahwa novelnya bukan sekedar fiksi, tetapi dibuat berdasar fakta sejarah dan "riset ilmiah."

Dan Brown memang pintar membumbui novelnya dengan pelbagai data sejarah yang sangat rinci, sehingga kelihatan begitu meyakinkan. Padahal, jika diteliti lebih jauh, ada banyak kesalahan data.  Misalnya, menurut Brown, adat Yahudi mengharuskan seorang lelaki dewasa menikah. Mereka yang tidak menikah dianggap terkutuk. Dari situ disimpulkan: Yesus sebagai lelaki Yahudi pasti menikah! Padahal di jaman Yesus ada orang-orang yang tidak menikah. Kaum Eseni, misalnya, hidup selibat untuk melayani Tuhan sepenuhnya. Kelompok ini tokh diterima di masyarakat, tidak dianggap terkutuk! Jadi, tidak jadi persoalan jika Yesus selibat. Dan Brown memberi latar belakang sejarah yang keliru.

Kesalahan data lainnya, misalnya, dilkatakan "lebih dari 80 kitab Injil telah dipertimbangkan untuk masuk dalam Perjanjian Baru, namun akhirnya hanya empat yang masuk dalam Alkitab, yaitu kitab Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes." Ia menyimpulkan: Alkitab kita telah disensor oleh penguasa saat itu, Kaisar Konstantin, untuk memenuhi ambisi politiknya. Disini Brown menarik kesimpulan yang terlalu jauh. Memang ada kitab-kitab yang tidak masuk dalam kanon Alkitab. Jumlahnya tidak sampai 80, namun hanya belasan. Kitab-kitab tersebut tidak dimasukkan bukan karena kehendak Kiasar Konstantin! Sejak semula, gereja telah mengakui keempat Injil dan memakainya secara luas sebagai pegangan ajaran. Sedangkan kitab-kitab lain, seperti Injil Thomas, Injil Filipus, atau Injil Yudas sejak semula sudah ditolak oleh orang percaya, karena dikarang oleh pengikut ajaran gnostik Kristen. Ajaran yang menghubungkan kekristenan dengan agama-agama alam, Yudaisme, dan filsafat Yunani ini sejak semula ditolak. Oleh sebab itu tentu kitab-kitab karya mereka tidak dimasukkan dalam kanon Alkitab.

Masih banyak lagi isu kontroversial yang diangkat dalam Da Vinci Code. Misalnya, lukisan Perjamuan Terakhir karya Leonardo Da Vinci menurut penafsiran Dan Brownmengandung pesan-pesan rahasia. Figur yang duduk di sebelah kanan Yesus bukanlah rasul Yohanes melainkan Maria Magdalena, karena gambar wajahnya begitu  feminin. Brown lupa, bahwa Leonardo Da Vinci memang selalu melukis orang yang karakternya lembut seperti  malaikat dengan wajah feminin. Karena Yohanes dijuluki sebagai "murid yang dikasihi Yesus", Leonardo pun menggambar wajahnya begitu tenang seperti malaikat!  Singkatnya, hampir 20% isi novel DVC memaparkan data-data sejarah, dan kebanyakan telah dikacaukan. Pembaca yang buta sejarah bisa jadi terpesona dan diyakinkan, jika apa yang disajikan itu ditelan mentah-mentah, karena mereka tidak punya pembanding.

Oleh sebab itulah, Da Vinci Code hendaknya dibaca dengan kacamata yang tepat. Ingatlah, DVC adalah dongeng. Cerita fiksi belaka yang tidak perlu dipercayai atau dipandang serius. Sebagai cerita, Brown memang berhasil mengarang karya fiksi yang seru, menegangkan, dan cerdas.  Brown telah sukses mengarang sebuah dongeng post-modern. Dongeng yang merelatifkan apa yang sudah diterima sebagai kebenaran umum, sehingga mengundang kontroversi dan membuat orang penasaran. Tidak heran, pegarangnya menjadi kaya raya!

Di masa depan, suksesnya novel DVC bakal mendorong penulis-penulis lain mengarang novel dengan tema serupa. Oleh sebab itu kita perlu berhati-hati. Jangan asal percaya dengan cerita yang tidak jelas kebenarannya. Bacalah dengan kacamata yang benar. Akhirnya, Rasul Paulus mengingatkan kita: "peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu ...  Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng" (2Tim 1:13, 4:4)

Minggu, 22 Januari 2012

Lagu baruuu.... (Ciptaan)

eehhhh......
da yg baru nehhh..!!!!!


lagu ciptaan pribumi dari kota Baubau....
judul nya, Pantai^Kamali...

mau tw critanya Q dpt ni lagu???

wkt Q masih SMA kmaren, kn da praktek kesenian tuuhhh
jdi kta dsuruh buat lagu ciptaan sndiri sma bu guru

nahhh, awal nya dri sni nihh.
bengang bengong mau kmana ehhh, da tmen Q (Rian Dwi Hapsari) yg pengen dicariin kunci lagunya make gitarr.
dia jga bru minta lagu ni dari tmen nya make HP Recording manual.

nahh, kbetulan Q lgi pegang gtar saat tu, langsung ja q carii...
do re mi... ehhh, dpt jga.
kuncinya cuman diulang" doank.

gtu ja critanya... singkt knnn,,,
hehehe...

gpp, yg mau download, silahkn, yg mau koment jga yo wesss.
URL Download:
http://www.mediafire.com/file/ccwyq3x6jjteaqx/Pantai^Kamali.amr

Raja Ampat Pusat Segitiga Karang


Kepulauan Raja Ampat
Pusat Segitiga Karang


          

            Kepulauan Raja Ampat yang terletak di bagian barat-laut Propinsi Papua memiliki luas areal daratan dan laut sekitar 9,8 juta hektar. Melihat posisinya di kawasan segitiga terumbu karang, yang tepat pada pusat keragaman terumbu karang dunia, maka laut di Kepulauan Raja Ampat diindikasikan sebagai kawasan yang paling kaya keragaman hayatinya di dunia.

          Kumpulan terumbu karang yang luas dan kaya ini membuktikkan bahwa terumbu karang di kepulauan ini mampu bertahan terhadap ancaman-ancaman seperti pemutihan karang dan penyakit, dua jenis ancaman yang kini sangat membahayakan kelangsungan hidup terumbu karang di seluruh dunia. Kuatnya arus samudra di Raja Ampat memegang peran penting dalam menyebarkan larva karang dan ikan melewati samudra Hindia dan Pasifik ke ekosistem karang lainnya. Kemampuan tersebut didukung oleh keragaman dan tingkat ketahanannya menjadikan kawasan ini prioritas utama untuk dilindungi. Kepulauan Raja Ampat adalah bagian dari wilayah yang dikenal sebagai Kawasan Bentang Laut Kepala Burung, yang didalamnya termasuk teluk Cendrawasih, Taman Laut Nasional terbesar di Indonesia, dan Jamursba Medi, yang menjadi lokasi sangat penting di dunia bagi perkembang-biakan Penyu Laut.

Penelitian Membuktikan Keragaman Hayati Tertinggi di Dunia

              Pada tahun 2002, The Nature Conservancy (TNC) dan para mitra lainnya mengadakan suatu penelitian ilmiah untuk memperoleh data dan informasi tentang ekosistem laut, daerah bakau dan hutan Kepulauan Raja Ampat. Survei ini menunjukkan bahwa terdapat sejumlah 537 jenis karang, yang sungguh menakjubkan karena mewakili sekitar 75% jenis karang yang ada di dunia. Ditemukan pula 828 jenis ikan dan diperkirakan jumlah keseluruhan jenis ikan di daerah ini 1.074. Di darat, penelitian ini menemukan berbagai tumbuhan hutan, tumbuhan endemik dan jarang, tumbuhan di batuan kapur serta pantai peneluran ribuan penyu. Kegiatan manusia di kepulauan ini belum memperlihatkan dampak negatif yang berarti dibandingkan dengan kawasan terumbu karang di tempat lainnya di Indonesia, namun ancaman-ancaman karena praktek-praktek yang tidak ramah lingkungan seperti penggunaan bom, racun (sianida), pengambilan telur penyu dan penebangan hutan yang tidak memperhatikan aspek-aspek kelestarian diperkirakan akan mengganggu keutuhan ekosistem yang ada.

              Untuk menjawab berbagai tantangan melalui Konservasi dengan Kemitraan, The Nature Conservancy bekerja sama erat dengan pemerintah, masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, serta sektor swasta dengan: 1) berkontribusi dengan secara bersama membangun rencana aksi yang komprehensif bagi perlindungan hutan dan terumbu karang Raja Ampat; 2) membantu memasukkan manajemen kawasan perlindungan laut ke dalam kebijakan dan perencanaan kabupaten untuk jangka panjang; dan 3) mendukung pembentukan jejaring kawasan perlindungan laut di Raja Ampat untuk melestarikan keanekaragaman hayati serta untuk kesinambungan sumber daya ekosistem.

Mendukung Kebijakan untuk Manajemen Penggunaan Sumber Daya yang Berkelanjutan

            Pemerintah Kabupaten Raja Ampat membentuk enam Kawasan Perlindungan Laut (KPL) pada Desember 2006, yang membuat Raja Ampat menjadi kabupaten pertana di Indonesia yang mendeklarasikan sebuah jejaring Kawasan Perlindungan Laut. The Nature Conservancy dan Conservation International (CI) saat ini berkolaborasi untuk mendukung pemerintah dalam perencanaan dan manajemen jejaring Kawasan Perlindungan Laut dengan menyediakan bantuan teknis, pendidikan, dan saran serta masukan pakar-pakar internasional. Melalui survei dan monitoring kesehatan terumbu karang, populasi ikan serta pola penggunaan sumber daya, TNC menyediakan masukan teknis menuju perancangan sebuah sistem zonasi dan rencana manajemen untuk Kawasan Perlindungan Laut Pulau Kofiau dan Kawasan Perlindungan Laut Misool Tenggara. Hal tersebut bertujuan membuat masyarakat sekitar kawasan perlindungan laut bisa mengambil manfaat dari sumber daya kelautan mereka sambil pada saat yang bersamaan berupaya memastikan persediaan ikan tetap terlindungi di wilayah-wilayah larang-tangkap. 

 

               Pemerintah Kabupaten Raja Ampat juga telah mengeluarkan keputusan untuk sistem patroli dan pengawasan bersama yang melibatkan berbagai sektor pemerintahan, penegak hukum dan tentunya masyarakat. The Nature Conservancy mendukung inisiatif ini dengan menyediakan kapal yang berfungsi sebagai Stasiun Pengawasan Terapung untuk Kofiau dan Misool agar wilayah tersebut bisa dilindungi dari kegiatan perikanan ilegal seperti penangkapan ikan yang merusak dan pengambilan telur penyu laut. The Nature Conservancy dan mitra-mitranya juga bekerja sama erat dengan Kantor Perikanan dan Pariwisata, serta berbagai wakil dari industri turisme penyelamat, LSM lokal dan masyarakat setempat untuk memperkenalkan sistem tiket masuk ke kepulauan Raja Ampat. Dana yang diperoleh dari tiket masuk turis-turis tersebut kemudian ditanamkan ke bidang pembangunan sektor turisme, pengembangan konservasi, serta berbagai program kesehatan masyarakat Raja Ampat.
 
Menjangkau Masyarakat, Mengambil Langkah Nyata Untuk Konservasi

         Untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam berbagai inisiatif konservasi, The Nature Conservancy menggelar berbagai kegiatan termasuk Pride Campaign yang bekerja sama dengan RARE. Kampanye tersebut telah meningkatkan kesadaran konservasi diantara masyarakat setempat melalui serangkaian program pendidikan khusus bagi setiap lokasi yang diberikan kepada masyarakat melalui radio, pertunjukan boneka, informasi melalui pamflet, serta berbagai pertemuan masyarakat. Survei pasca kampanye menunjukkan hasil yang menjanjikan; di Kofiau dan Misool Tenggara, terjadi peningkatan persentase signifikan dari masyarakat setempat yang mengerti kaitan antara terumbu karang yang sehat dengan peningkatan jumlah tangkapan ikan. Masyarakat lokal di Kofiau dan Misool juga telahmembentuk sepuluh kawasan perlindungan laut tingkat desa. Masyarakat juga membangkitkan kembali pelaksanaan Sasi, - sebuah budaya turun temurun untuk menutup wilayah laut dalam jangka waktu tertentu untuk memberi kesempatan bagi beberapa spesies khusus agar bisa berkembang biak. The Nature Conservancy bekerja sama dengan LMMA Indonesia (Locally Managed Marine Area Network) dalam mendukung pemerintah Indonesia membangun kurikulum lokal bagi tingkat sekolah dasar yang memasukkan topik dan materi pendidikan konservasi kelautan ke dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam.

            Conservation International dan The Nature Conservancy juga menggelar program pendidikan konservasi kelautan Berlayar Sambil Belajar  menggunakan kapal sepanjang 32 meter bernama KM Kalabia. Kapal ini berlayar mengarungi kepulauan Raja Ampat, memberi pendidikan konservasi kelautan bagi lebih dari 88 sekolah di kabupaten tersebut. Program pendidikan interaktif ini memberikan pendidikan melalui pemberian pengalaman, khususnya kepada murid-murid sekolah dasar. Modul-modul pendidikan yang tersedia termasuk "kunjungan lapangan" ke kawasan hutan bakau, menyelam skuba untuk memberi pengalaman langsung tentang terumbu karang dan dataran rumput laut tempat penyu laut dan dugong mencari makan, serta berbagai permainan yang mendidik seperti "Detektif Ekosistem" dan "Tantangan Teteruga". Teteruga adalah bahasa setempat dari Penyu Laut.

             Tujuan akhir kehadiran TNC di Raja Ampat adalah melindungi kekayaan terumbu karang Kepulauan Raja Ampat yang sekaligus diharapkan akan menjamin kehidupan masyarakat lokal.