Cari Blog Ini

Jumat, 23 Maret 2012

Da Vinci Code: Antara Fakta dan Fiksi

Akhir2 ini,sudah banyak gereja mengadakan seminar tentang Da Vinci Code. Banyak orang Kristen bingung. Apa benar, Yesus menikah dengan Maria Magdalen? Apa benar, Maria pergi ke Perancis lalu beranak cucu di sana, dan keturunannya sekarang masih ada? Apa benar skandal ini ditutup-tutupi oleh gereja ribuan tahun lamanya? Kebingungan ini muncul, karena Dan Brown, pengarang Da Vinci Code,  meng-klaim bahwa novelnya bukan sekedar fiksi, tetapi dibuat berdasar fakta sejarah dan "riset ilmiah."

Dan Brown memang pintar membumbui novelnya dengan pelbagai data sejarah yang sangat rinci, sehingga kelihatan begitu meyakinkan. Padahal, jika diteliti lebih jauh, ada banyak kesalahan data.  Misalnya, menurut Brown, adat Yahudi mengharuskan seorang lelaki dewasa menikah. Mereka yang tidak menikah dianggap terkutuk. Dari situ disimpulkan: Yesus sebagai lelaki Yahudi pasti menikah! Padahal di jaman Yesus ada orang-orang yang tidak menikah. Kaum Eseni, misalnya, hidup selibat untuk melayani Tuhan sepenuhnya. Kelompok ini tokh diterima di masyarakat, tidak dianggap terkutuk! Jadi, tidak jadi persoalan jika Yesus selibat. Dan Brown memberi latar belakang sejarah yang keliru.

Kesalahan data lainnya, misalnya, dilkatakan "lebih dari 80 kitab Injil telah dipertimbangkan untuk masuk dalam Perjanjian Baru, namun akhirnya hanya empat yang masuk dalam Alkitab, yaitu kitab Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes." Ia menyimpulkan: Alkitab kita telah disensor oleh penguasa saat itu, Kaisar Konstantin, untuk memenuhi ambisi politiknya. Disini Brown menarik kesimpulan yang terlalu jauh. Memang ada kitab-kitab yang tidak masuk dalam kanon Alkitab. Jumlahnya tidak sampai 80, namun hanya belasan. Kitab-kitab tersebut tidak dimasukkan bukan karena kehendak Kiasar Konstantin! Sejak semula, gereja telah mengakui keempat Injil dan memakainya secara luas sebagai pegangan ajaran. Sedangkan kitab-kitab lain, seperti Injil Thomas, Injil Filipus, atau Injil Yudas sejak semula sudah ditolak oleh orang percaya, karena dikarang oleh pengikut ajaran gnostik Kristen. Ajaran yang menghubungkan kekristenan dengan agama-agama alam, Yudaisme, dan filsafat Yunani ini sejak semula ditolak. Oleh sebab itu tentu kitab-kitab karya mereka tidak dimasukkan dalam kanon Alkitab.

Masih banyak lagi isu kontroversial yang diangkat dalam Da Vinci Code. Misalnya, lukisan Perjamuan Terakhir karya Leonardo Da Vinci menurut penafsiran Dan Brownmengandung pesan-pesan rahasia. Figur yang duduk di sebelah kanan Yesus bukanlah rasul Yohanes melainkan Maria Magdalena, karena gambar wajahnya begitu  feminin. Brown lupa, bahwa Leonardo Da Vinci memang selalu melukis orang yang karakternya lembut seperti  malaikat dengan wajah feminin. Karena Yohanes dijuluki sebagai "murid yang dikasihi Yesus", Leonardo pun menggambar wajahnya begitu tenang seperti malaikat!  Singkatnya, hampir 20% isi novel DVC memaparkan data-data sejarah, dan kebanyakan telah dikacaukan. Pembaca yang buta sejarah bisa jadi terpesona dan diyakinkan, jika apa yang disajikan itu ditelan mentah-mentah, karena mereka tidak punya pembanding.

Oleh sebab itulah, Da Vinci Code hendaknya dibaca dengan kacamata yang tepat. Ingatlah, DVC adalah dongeng. Cerita fiksi belaka yang tidak perlu dipercayai atau dipandang serius. Sebagai cerita, Brown memang berhasil mengarang karya fiksi yang seru, menegangkan, dan cerdas.  Brown telah sukses mengarang sebuah dongeng post-modern. Dongeng yang merelatifkan apa yang sudah diterima sebagai kebenaran umum, sehingga mengundang kontroversi dan membuat orang penasaran. Tidak heran, pegarangnya menjadi kaya raya!

Di masa depan, suksesnya novel DVC bakal mendorong penulis-penulis lain mengarang novel dengan tema serupa. Oleh sebab itu kita perlu berhati-hati. Jangan asal percaya dengan cerita yang tidak jelas kebenarannya. Bacalah dengan kacamata yang benar. Akhirnya, Rasul Paulus mengingatkan kita: "peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu ...  Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng" (2Tim 1:13, 4:4)

1 komentar:

  1. Salam Rahayu
    Kepada Tuan atau juragan yang bermasalah dengan asset kerajaan yg ada dlm negeri maupun luar negeri Kami ada platform utk rolling program di dunia dan kami ada lesen khas utk mengurus semua dunia aset yg dibekulkan .
    Tapi kami tak mau membantu orang yg serakah dan kuat korupsi terjadi rakyat miskin dan susah . Sekarang kami sedang menolong orang philipine menuntut uang bunga dari UBS bank yg mereka sdh ada emas collateral selamanya. Supaya mereka rakyat akan ada dana utk memajukan ekonomic di negara mereka.
    Kami hanya merasa sesiapa ada nasib bersama kami boleh jadi penolong saja . Urusan kami bukan sombang ataupun bangga di umun,kami ada tugas berat membantu orang yg ada harta masaalah dan menuntut supaya perjanjian dengan kami utk rolling program dan keuntungan akan ke masyarakat membangunkan ekonomic negara masing masing .

    Contac person 081355601063

    BalasHapus