Akhir2 ini,sudah banyak gereja mengadakan seminar tentang Da Vinci
Code. Banyak orang Kristen bingung. Apa benar, Yesus menikah dengan
Maria Magdalen? Apa benar, Maria pergi ke Perancis lalu beranak cucu di
sana, dan keturunannya sekarang masih ada? Apa benar skandal ini
ditutup-tutupi oleh gereja ribuan tahun lamanya? Kebingungan ini muncul,
karena Dan Brown, pengarang Da Vinci Code, meng-klaim bahwa novelnya
bukan sekedar fiksi, tetapi dibuat berdasar fakta sejarah dan "riset
ilmiah."
Dan Brown memang pintar membumbui novelnya dengan
pelbagai data sejarah yang sangat rinci, sehingga kelihatan begitu
meyakinkan. Padahal, jika diteliti lebih jauh, ada banyak kesalahan
data. Misalnya, menurut Brown, adat Yahudi mengharuskan seorang lelaki
dewasa menikah. Mereka yang tidak menikah dianggap terkutuk. Dari situ
disimpulkan: Yesus sebagai lelaki Yahudi pasti menikah! Padahal di jaman
Yesus ada orang-orang yang tidak menikah. Kaum Eseni, misalnya, hidup
selibat untuk melayani Tuhan sepenuhnya. Kelompok ini tokh diterima di
masyarakat, tidak dianggap terkutuk! Jadi, tidak jadi persoalan jika
Yesus selibat. Dan Brown memberi latar belakang sejarah yang keliru.
Kesalahan
data lainnya, misalnya, dilkatakan "lebih dari 80 kitab Injil telah
dipertimbangkan untuk masuk dalam Perjanjian Baru, namun akhirnya hanya
empat yang masuk dalam Alkitab, yaitu kitab Matius, Markus, Lukas, dan
Yohanes." Ia menyimpulkan: Alkitab kita telah disensor oleh penguasa
saat itu, Kaisar Konstantin, untuk memenuhi ambisi politiknya. Disini
Brown menarik kesimpulan yang terlalu jauh. Memang ada kitab-kitab yang
tidak masuk dalam kanon Alkitab. Jumlahnya tidak sampai 80, namun hanya
belasan. Kitab-kitab tersebut tidak dimasukkan bukan karena kehendak
Kiasar Konstantin! Sejak semula, gereja telah mengakui keempat Injil dan
memakainya secara luas sebagai pegangan ajaran. Sedangkan kitab-kitab
lain, seperti Injil Thomas, Injil Filipus, atau Injil Yudas sejak semula
sudah ditolak oleh orang percaya, karena dikarang oleh pengikut ajaran
gnostik Kristen. Ajaran yang menghubungkan kekristenan dengan
agama-agama alam, Yudaisme, dan filsafat Yunani ini sejak semula
ditolak. Oleh sebab itu tentu kitab-kitab karya mereka tidak dimasukkan
dalam kanon Alkitab.
Masih banyak lagi isu kontroversial yang
diangkat dalam Da Vinci Code. Misalnya, lukisan Perjamuan Terakhir karya
Leonardo Da Vinci menurut penafsiran Dan Brownmengandung pesan-pesan
rahasia. Figur yang duduk di sebelah kanan Yesus bukanlah rasul Yohanes
melainkan Maria Magdalena, karena gambar wajahnya begitu feminin. Brown
lupa, bahwa Leonardo Da Vinci memang selalu melukis orang yang
karakternya lembut seperti malaikat dengan wajah feminin. Karena
Yohanes dijuluki sebagai "murid yang dikasihi Yesus", Leonardo pun
menggambar wajahnya begitu tenang seperti malaikat! Singkatnya, hampir
20% isi novel DVC memaparkan data-data sejarah, dan kebanyakan telah
dikacaukan. Pembaca yang buta sejarah bisa jadi terpesona dan
diyakinkan, jika apa yang disajikan itu ditelan mentah-mentah, karena
mereka tidak punya pembanding.
Oleh sebab itulah, Da Vinci Code
hendaknya dibaca dengan kacamata yang tepat. Ingatlah, DVC adalah
dongeng. Cerita fiksi belaka yang tidak perlu dipercayai atau dipandang
serius. Sebagai cerita, Brown memang berhasil mengarang karya fiksi yang
seru, menegangkan, dan cerdas. Brown telah sukses mengarang sebuah
dongeng post-modern. Dongeng yang merelatifkan apa yang sudah diterima
sebagai kebenaran umum, sehingga mengundang kontroversi dan membuat
orang penasaran. Tidak heran, pegarangnya menjadi kaya raya!
Di
masa depan, suksesnya novel DVC bakal mendorong penulis-penulis lain
mengarang novel dengan tema serupa. Oleh sebab itu kita perlu
berhati-hati. Jangan asal percaya dengan cerita yang tidak jelas
kebenarannya. Bacalah dengan kacamata yang benar. Akhirnya, Rasul Paulus
mengingatkan kita: "peganglah segala sesuatu yang telah engkau
dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu
... Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran
sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya
untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya
dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng" (2Tim 1:13, 4:4)
Salam Rahayu
BalasHapusKepada Tuan atau juragan yang bermasalah dengan asset kerajaan yg ada dlm negeri maupun luar negeri Kami ada platform utk rolling program di dunia dan kami ada lesen khas utk mengurus semua dunia aset yg dibekulkan .
Tapi kami tak mau membantu orang yg serakah dan kuat korupsi terjadi rakyat miskin dan susah . Sekarang kami sedang menolong orang philipine menuntut uang bunga dari UBS bank yg mereka sdh ada emas collateral selamanya. Supaya mereka rakyat akan ada dana utk memajukan ekonomic di negara mereka.
Kami hanya merasa sesiapa ada nasib bersama kami boleh jadi penolong saja . Urusan kami bukan sombang ataupun bangga di umun,kami ada tugas berat membantu orang yg ada harta masaalah dan menuntut supaya perjanjian dengan kami utk rolling program dan keuntungan akan ke masyarakat membangunkan ekonomic negara masing masing .
Contac person 081355601063